Slope atau secara bahasa bisa diartikan miring, dalam dunia audio bisa diartikan kemiringan kurva respon filter. Semakin tinggi nilai slope per oktaf maka semakin curam kemiringan kurva responnya. Secara pandangan umum, semakin miring kurva respon sebuah filter maka semakin murni suara yang diloloskan.

Misalkan sebuah Low Pass Filter (LPF) dengan cut-off freq 60Hz dengan slope 6dB/oktaf, maka freq yang dilosokan hanya 1Hz - 60Hz tapi karena slope hanya 6dB/oct maka suara vokal (freq sekiar 1KHz) masih terdengar. Filter lain dengan cut-off yang sama 60Hz tapi slope lebih tinggi misal 18dB/oct maka akan lebih murni tanpa suara vokal yang tembus.

Umumnya filter menghasilkan 6dB per orde, sehingga jika filter 4 orde akan menghasilkan 24dB/oktaf. Slope 24dB/oktaf artinya setiap 1 oktaf mengalami pemotongan sebesar 24dB.

Slope 6dB per oktaf artinya setiap satu oktaf hanya turun 6dB. Begitu juga slope 12dB, 18dB, 24dB maka setiap oktaf level/gain turun sebanyak angka yang ditunjukkan.

Gambar 1 • perbandinan slope 6dB vs 18dB

Bandingkan kurva respon di atas. Kurva warna biru adalah contoh LPF dengan slope 6dB/oct dengan cut off 63Hz, kurva warna merah LPF dengan slope 18dB/oct dengan cut off sama di 63Hz.

Pada kurva biru freq 500Hz hanya turun sekitar 19dB, sehingga wajar filter dengan cutoff 63Hz slope 6dB suara vokal tembus dan terdengar jelas. Beda dengan kurva merah dengan slope 18dB dan cutoff sama-sama 63Hz freq 500Hz turun 50dB jelas vokalnya tidak tembus, terdengar pun samar-samar. Terlebih jika slope 24dB akan terdengar murni sub tanpa vokal.

Lantas apa yang mempengaruhi slope pada sebuah filter? jawabnya adalah orde filter, setiap orde menghasilkan slope 6dB. Sehingga untuk mendapatkan slope 18dB butuh 3 orde, begitu juga untuk mendapatkan slope 24dB akan butuh 4 orde.

Gambar 2 • contoh filter 1 - 3 orde.

Pada gambar 2 telah kami berikan contoh filter LPF 1 sampai 3 orde, menggunakan filter Sallen Key (SK).

Jika ada yang perlu dipertanyakan silahkan tanyakan di kolom komentar di bawah.